Selasa, 12 Februari 2013

Cryptorchismus = Testes yang tidak turun


Sewaktu bayi pria lahir, seharusnya buah zakar (scrotum) sudah terisi oleh dua buah Testes. Testes yang tidak turun bisa mempengaruhi kesuburan dan yang paling bahaya adalah resiko menjadi kanker ganas testes (Seminoma / Non Seminoma). Sebaiknya Testes itu diletakan didalam Scrotum agar mudah diraba dan bukan mengurangi resiko.
Ada dengan cara medikamentosa dengan memberi injeksi hormon pertumbuhan atau bila tidak berhasil dengan cara operasi yang disebut Orchidopexie. Operasi sebaiknya dilakukan pada kira2 anak berusia 2 tahun, bila lebih tua maka sudah akan terjadi perubahan pada testes tersebut yang bisa menyebabkan kemandulan. Karena suhu dalam tubuh lebih tinggi sehingga terjadi kerusakan pada jaringan.
Pemeriksaan bisa dilakukan dengan alat USG, CT abdomen atau tindakan Laparoscopie.
Semua ini adalah tugas daripada Orang tua, Dokter spesialist anak2, Bidan dan Dokter umum / keluarga untuk memeriksa kedua buah zakar
Resiko menjadi kanker Testes jauh lebih tinggi dibanding Testes yang letaknya normal sewaktu lahir.


 
Fig 1. Scrotum kiri kosong









Fig 2. Gambaran tumor pada CT abdomen








Fig 3. Kanker Testes yang sudah dikeluarkan dari perut

Minggu, 03 Januari 2010

Fibroma Praeputium

Phimosis adalah suatu keadaan dimana kulit pelindung Penis (Praeputium) yang menutupi Glans Penis tidak bisa membuka atau ditarik sampai ke pangkal. Keadaan ini lambat laun akan menyebabkan penimbunan Smegma, sekret dari kelenjar di Sulcus Coronarius, yang bisa menimbulkan peradangan (Balanitis) sehingga terjadi pelengketan. Yang lebih bahaya adalah bisa terjadi Kanker Penis ganas.
Karena itu pada pasien dengan Phimosis dianjurkan untuk dilakukan operasi Circumsisi atau Sunat agar Glans Penis bisa dibersihkan secara baik.
Belum lama saya temukan pada seorang anak balita dengan Phimosis yang "panjang" bentuknya seperti belalai Gajah. Sewaktu diperiksa Praeputium tersebut terasa menebal tidak seperti biasanya.
Dan sewaktu dilakukan tindakan operasi Circumsisi ternyata penebalan itu disebabkan oleh suatu tumor masa yang encapsulated (= bisa dipisahkan dari jaringan sekitar). Luka pasien sembuh seperti biasanya.
Hasil pemeriksaan pathologi sesuai dengan Fibroma yaitu tumor jaringan jinak. Kasus ini baru pertama kali dilaporkan dan suatu pembelajaran bagi Dokter untuk selalu melakukan circumsisi secara lege artis.



         Fig.1 Sebelum Operasi







                                                                             
                                                               

         Fig 2. Gambaran makroskopis Fibroma                                                                                                                             

Kamis, 31 Desember 2009

Hindari Silicon Injeksi

Menjadi manusia sempurna ? Tidak bisa. Kita harus menerima diri kita seadanya. Perkembangan ilmu dll tidak selalu baik dan aman. Contohnya banyak Laki2 di Indonesia yang ingin lebih "macho", lalu menuruti kata teman2 dan membiarkan dibodohi oleh si Pelaku (illegal) karena ingin mempunyai alat kemaluan yg lebih "besar".
Orang awam dan Pelaku tidak tahu bahwa Silikon itu berbahaya karena bisa migrasi ke Paru2 sehingga bisa terjadi penyumbatan pembuluh darah Paru2 dan Silikon itu sesudah diinjeksi ke Penis akan masuk kedalam jaringan sehat dan menyatu sehingga susah untuk dilepas kembali. Akibatnya alat vital bisa jadi rusak, infeksi, sakit, tidak berguna dan sampai harus diamputasi. Apa keuntungannya ?
Semua pasien ini menjadi putus asa dan mereka biasanya bilang ingin hidup seperti semula kembali. Tapi sudah terlambat !!





Foto 1. Silikon migrasi ke atas tulang kemaluan dan buah zakar



Foto 2. Daging yg membungkus silicon                             









Foto 3. Sayatan penampang silicon




 Jadi sebelum melakukan apapun, konsultasi terlebih dahulu kepada Dokter yang ahli dalam bidangnya.

Jumat, 25 September 2009

Testes

Testes

Testes atau buah peler ada didalam kantung Scrotum (buah zakar). Sebuah tanda kejantanan. Organ ini mempunyai banyak pembuluh darah dan sangat sensitif. Banyak kelainan / penyakit yg dapat timbul di organ ini, misalnya:
  • Keganasan  - Seminoma/Non-seminoma
  • Jinak           - Spermatokele, Hidrokele, Varikokele
  • Kongenital  - Hernia
  • Infeksi         - Epididymo-orkitis (bakteri/virus)
  • Akut            - Torsio (keputar sendiri)


  Fig.1 Kanker testis
Terapi adalah cara operatif (inguinal orchidektomi) dan bila perlu juga diberikan chemoterapi atau radiasi. Jangan lupa periksa tumor marker alfa foeto protein dan beta HCG.







Fig.2 Gambaran Spermatokele dan Hidrokele
Terapi dengan cara operatif (bila ada gangguan)






Fig.3 Gambaran Varikokele
Terapi dengan cara ligasi vena spermatika interna (bila ada keluhan dan
infertilitas)  







 

Fig.4 Gambaran torsio testis, terputar 180 derajat
Terapi dengan cara retorsi dan fiksasi (orchidopexi) secepatnya, bila sudah 
lewat dari 4 jam dan tampak nekrotik maka lebih baik diangkat (orchidektomi)






Pada kasus infeksi, urin sedimen jelas ada lekosit/bakteri, maka Pasien perlu mendapatkan anti biotik. Bila pembesaran Testes bersamaan/setelah infeksi kelenjar Parotis (gondongan) maka Pasien perlu istirahat dan kadang diberikan antibiotik sebagai profilaksis.
Sebagai peringatan, bila buah zakar membesar dan tidak terasa sakit, maka kita harus lebih hati2 karena kemungkinan besar ini disebabkan oleh kanker.
                                                                                                                                                                                                                            


                                                                                        

Kamis, 24 September 2009

Kencing Darah

Hematuria

Kencing berdarah sangat menakutkan Pasien karena takut darah jadi habis, takut ada kanker dan takut ada batu Ginjal dll. Bahayanya adalah kencing berdarah ini kadang berhenti dengan sendirinya sehingga Pasien merasa sembuh dan tidak konsultasi dengan Dokter. Hematuria (kencing darah) ada yang menyebabkan rasa sakit misalnya infeksi saluran kemih, batu kandung kemih atau karena Prostat. Bila penyebabnya kanker kandung kemih malah tidak menimbulkan rasa sakit. Bahaya !
Apa yang harus dilakukan ? Yang utama adalah periksa urin sedimen atau urin rutin. Bila hasilnya hanya ada butir darah merah (eritrosit) maka ini bisa disebabkan oleh batu, Prostat, kanker kandung kemih, Ginjal yang bocor (glomerulonefritis) atau karena Ginjal yang mobil.
Bila ada butir darah putih (leukosit) dan bakteri didalam urin maka ini berarti infeksi.
Selanjutnya perlu dilakukan pemeriksaan USG Ginjal dan kandung kemih serta foto rontgen perut (x-abdomen) untuk melihat tumor, batu atau sumbatan (hidronefrosis)

 

Fig.1 USG menunjukan batu ginjal (lihat shadow)






Fig. 2 USG menunjukan tumor kandung kemih


Berdasarkan hasil dari USG / X-BNO maka akan ada pemeriksaan lebih lanjut yang lebih akurat misalnya : IVP , CT scan, MRI atau Sistoskopi / URS (teropong)





                 Fig.3 MRI menunjukan tumor ginjal bgn bawah









Karena itu, bila ada kelainan jangan ragu untuk dibicarakan dengan Dokter, lebih baik ketahuan tidak ada apa2 daripada terlambat. Lebih dini adalah lebih baik. 

Jumat, 18 September 2009

Vasektomi

Vasektomi

Sterilisasi pada Pria sebenarnya lebih mudah dan tidak menyebabkan efek samping yang ditakutkan kaum Pria misalnya hilang libido dan disfungsi ereksi. Yang dilakukan adalah mencegah Spermatozoa yg diproduksi oleh buah zakar / testes bercampur dengan air mani / sperma, sehingga tidak akan terjadi pembuahan.



Prosedurnya sangat mudah. Pasien datang tanpa harus puasa. Daerah buah zakar akan dicukur dan dicuci dengan cairan betadine. Dokter akan mencari saluran sperma / duct. deferens lalu dibius lokal dengan lidocain. Setelah baal maka dilakukan incisi lalu duct. deferens ditarik keluar dan dipotong secukupnya serta diikat agar tidak menyambung kembali dikemudian hari. Tentu dilakukan pada sisi kiri dan kanan.
Setelah operasi dianjurkan untuk banyak keluarkan air mani agar cepat steril.
Yang paling baik adalah pemeriksaan sperma setelah 1 bulan. Jika sperma sudah tidak ditemukan Spermatozoa maka baru dinyatakan steril.


Vasektomi di negara Eropa spt Belanda banyak dilakukan setiap hari dan mereka lebih rela daripada Istrinya yang harus menderita kembali setelah melahirkan.
Jadi Vasektomi itu bukan Kastrasi atau Kebiri.

Kamis, 17 September 2009

Green Light laser untuk penyumbatan prostat jinak

-->
GreenLight Laser
Pria yang memasuki usia 50 tahun biasanya mulai merasa takut susah kencing apalagi kalau dokter keluarga atau pada medical check-up dinyatakan ada pembesaran Prostat. Tidak perlu cemas karena membesar itu tidak berarti akan susah kencing. Sebenarnya permasalahan itu lebih berhubungan dengan kekenyalan kelenjar Prostat dan kekuatan otot kandung kemih. Otot polos yang ada dalam kelenjar Prostat menjadi tidak elastic lagi karena factor hormone, makanan, stress dan tentunya factor turunan. Penderita Diabetes, pasca Stroke, pengguna obat Parkinson/Asma bisa menderita lemah otot kandung kemih. Obat Flu yang mengandung Fenilpropanolamin juga bisa membuat seseorang susah berkemih.
Pemeriksaan yang paling menentukan adalah pemeriksaan pancaran kencing (uroflow) dan sisa kencing.




Fig.1 Pancaran kencing (max flow rate) normal adalah 15 ml/detik 


Bila pengobatan tidak berhasil maka tindakan selanjutnya adalah cara operatif/teropong, salah satu pilihan adalah  dengan alat GreenLight laser (PVP) yang dengan energi tinggi akan menguapkan kelenjar Prostat sehingga terbentuk saluran/kanal lebar yang memperlancar aliran air seni. Sinar dari laser ini hanya diserap oleh Hemoglobin yang ada dalam pembuluh darah kelenjar Prostat dan prosedur menggunakan cairan NaCl 0.9% sehingga tidak mengakibatkan keracunan air.  Photoselective Vaporization Prostate menjadi pilihan karena lebih aman dan nyaman dalam arti:  lebih tidak berdarah, lebih tidak sakit, pasang kateter lebih singkat sehingga pada umumnya Pasien dirawat cukup 1 malam. Yang lebih penting, GreenLight laser tidak mengakibatkan disfungsi ereksi.

Fig.2 Suasana dalam kamar laser . Pasien mengikuti prosedur melalui layar  monitor


    
Fig.3 Sebelum PVP










Fig.4 Sesudah PVP